Buddhistic Family Budgeting
- Kelas Dhamma
- April 8, 2024
- 2 minutes read
Penganggaran keuangan keluarga (budgeting) penting dilakukan agar tidak besar pasak daripada tiang. Namun demikian, tidak semua keluarga melakukan budgeting dengan berbagai alasan seperti menganggap itu tidak penting, sulit dan memekan waktu, hingga tidak paham bagimana melakukannya. Acuan pelaksanaan budgeting dapat bersumber pada ilmu manajemen modern maupun ilmu agama. Dalam Buddhis, Buddha banyak memberikan konsep dan cara melakukan budgeting yang berimplikasi tercapainya kesejahteraan material dan spiritual.
Budgeting adalah identifikasi di mana dan bagaimana uang datang dan pergi dengan berfokus pada pendapatan dan pengeluaran. Kekayaan, kemasyuran, umur panjang, dan surga adalah hal yang diinginkan manusia namun sulit didapatkan. Untuk mendapatkan hal tersebut, dijelaskan dalam Pattakama Sutta harus melalui saddhā sampadā, sīla sampadā, cāga sampadā, dan paññā sampadā.
Buddha menegaskan dalam Vyaghapaja (Dīghajāṇu) sutta (AN 8. 54) bahwa kekyaan yang telah diperoleh dengan cara benar harus dilindungi dengan pengaturan yang benar, inisiatif dan, energi sehingga dapat mencegah raja dan pencuri mengambilnya, api membakarnya, banjir menyapunya, dan ahli waris yang tidak terampil mengambilnya. Dalam Sigalaka Sutta (DN, Patika Vagga) Buddha menegaskan bahwa penghasilan dialokasikan ke dalam bebrapa bagian, yakni: (1) ekena bhoge bhuñjeyya (satu bagian yang harus dia nikmati); (2) dvīhi kammaṁ payoje (dengan dua bagian dia berinvestasi dalam pekerjaannya); (3) catutthañ ca nidhāpeyya (keempat ia harus mengesampingkan), āpadāsu bhavissati (jika ada kemalangan). Lebih lanjut dalam Pattakama sutta (AN 4. 61) dan Adiya Sutta (AN 5. 41) satu bagian yang harus ia nikmati” (ekena bhoge bhuñjeyya) di sini dibagi menjadi “5 penggunaan kekayaan” (pañca bhogānam ādiyā), yakni: untuk pribadi dan keluarga; teman; kemanan dan asuransi; persembahan beruas lima (panca bali); dan filantropi (dharma work). Mengacu pada Kula Sutta (AN 4. 258), harus enunjuk seorang perempuan atau laki-laki yang kompeten & bermoral bertanggung jawab mengatur keuangan keluarga.
Tema: Buddhistic Family Budgeting
Penceramah: Kemanya Karbono
Hari / Tanggal: Minggu, 07 April 2024
Waktu: 12.00 – 14.00 WIB